Telfonku tak diangkat dan dia bersama si kecil belum tiba di rumah, padahal dia lebih dahulu berangkat tadi. Cemas memikirkannya dan rupanya tatkala aku susuri kembali jalan ke rumah kami, tampak oto yang dikendarainya tengah berhenti, dia dan beberapa orang kanak-kanak terlihat sibuk menggali tanah timbunan di tengah jalan. Oto kami terperosok, tak dapat maju ataupun mundur, bagi oto lain mungkin tak masalah namun bagi oto mungil dan rendah yang acap kami kendarai akan lain soalnya.
Rupanya sehari Ahad ini, orang-orang menimbun jalan masuk. Perumahan kami merupakan perumahan baru dimana jalannya masih dari tanah. Sering lanyah (becek) apabila hujan, berlubang, berbatu, dan berpasir apabila panas. Akibatnya jalan tanah tersebut agak gembur, hal ini diperparah dengan ditambahkannya batu besar, potongan beton yang kemungkinan sisa dari pembongkaran rumah. Akibatnya oto kecil kami itu terpuruk dan tersangkut.